
Kuliner Klasik Semarang yang Bikin Rindu: Rasanya Konsisten Sejak Dulu!
admin
- 0
kfoodfair2015.com – Banyak orang datang ke Semarang bukan hanya untuk wisata, tetapi juga demi menikmati makanannya. Kota ini dikenal punya banyak kuliner klasik yang bertahan puluhan tahun. Resepnya tetap sama, cita rasanya masih kuat, dan pengunjungnya tak pernah sepi.
Di tengah banyaknya tren makanan modern, kuliner lawas tetap punya tempat spesial di hati warga lokal dan wisatawan. Tidak hanya enak, tapi juga membawa kenangan masa lalu yang menyentuh.
Lumpia Semarang: Kudapan Legendaris yang Tak Pernah Absen
Lumpia jadi salah satu makanan paling ikonik dari Semarang. Kulit lumpia digoreng garing, isinya berupa rebung dan daging ayam atau udang yang gurih. Rasa renyah dan aroma khasnya membuat banyak orang ketagihan.
Di kawasan Gang Lombok dan Simpang Lima, kamu bisa menemukan penjual lumpia generasi lama. Banyak wisatawan menyempatkan mampir untuk membeli lumpia favorit mereka sebelum pulang.
Nasi Ayam: Sajian Sederhana yang Bikin Nagih
Nasi ayam alternatif medusa88 Semarang punya ciri khas tersendiri. Sepiring nasi gurih dilengkapi suwiran ayam, telur pindang, tahu, dan kuah santan yang ringan. Pelengkap seperti sate usus atau telur puyuh juga ikut menambah cita rasa.
Kawasan Karangtempel dan Pecinan jadi spot populer untuk berburu nasi ayam. Warga lokal sering datang pagi-pagi agar tidak kehabisan. Meski tampil sederhana, rasanya selalu berhasil mengundang selera.
Tahu Gimbal: Paduan Rasa yang Sulit Dilupakan
Tahu gimbal menyajikan potongan tahu goreng, gimbal udang, kol, lontong, dan telur, lalu disiram bumbu kacang. Rasa manis, gurih, dan sedikit pedas berpadu sempurna.
Jalan Pahlawan dan sekitar Simpang Lima menjadi pusat penjual tahu gimbal. Banyak yang datang untuk mencicipi langsung dari pedagang kaki lima yang sudah berjualan sejak lama. Rasanya tak pernah gagal memuaskan.
Es Cong Lik: Penutup Segar Setelah Makan Berat
Setelah menyantap makanan berat, banyak orang memilih mampir ke Es Cong Lik. Warung es ini sudah berdiri sejak 1980-an dan dikenal dengan es krim racikan sendiri. Isiannya ada alpukat, kelapa muda, durian, dan cokelat.
Proses pembuatannya masih tradisional dan tidak menggunakan bahan pengawet. Selain rasanya segar, suasana warung yang jadul menambah nuansa nostalgia.
Rahasia Bertahannya Kuliner Jadul
Kuliner klasik Semarang tetap bertahan karena para pemilik menjaga kualitas. Mereka tidak asal ubah resep hanya untuk mengikuti tren. Pengunjung juga merasa punya ikatan emosional dengan makanan ini.
Selain nikmat, makanan ini mengingatkan pada masa lalu. Itulah sebabnya tempat-tempat makan ini tetap ramai, meskipun banyak restoran baru bermunculan.
Semarang bukan sekadar kota wisata, tapi juga surga kuliner. Banyak makanan legendaris yang bertahan hingga kini. Contohnya seperti lumpia, nasi ayam, tahu gimbal, dan Es Cong Lik. Semua punya rasa khas yang sulit digantikan.
Kalau kamu datang ke Semarang, jangan hanya ambil foto. Cicipi juga makanannya, karena dari situ kamu bisa tahu kenapa banyak orang selalu ingin kembali.