Pemimpin ISIS Al Baghdadi Menjadi Ekstremis Pasca Penyiksaan di Penjara AS, Ungkap Istri
- admin
- 0
kfoodfair2015.com – Abu Bakar Al Baghdadi, mendiang pemimpin ISIS, dilaporkan mengalami perubahan menjadi ekstremis setelah menghadapi penyiksaan seksual saat ditahan di fasilitas yang dioperasikan oleh Amerika Serikat. Al Baghdadi ditahan di Kamp Bucca, Irak, pada tahun 2004 dan meninggal dalam sebuah operasi militer Amerika pada tahun 2019.
Umm Hudaifa, istri Al Baghdadi, dalam wawancara dengan BBC, mengungkapkan bahwa suaminya yang semula adalah sosok religius dan berpikiran terbuka, berubah menjadi ekstremis setelah mengalami penyiksaan saat ditahan. “Dia mengalami masalah psikologis, menjadi pemarah dan mudah meledak-ledak,” kata Hudaifa, dikutip oleh Middle East Monitor.
Hudaifa menjelaskan bahwa suaminya tidak pernah secara rinci menjelaskan apa yang terjadi selama tahanan, hanya berkata, “kamu tidak akan mengerti,” saat ditanya tentang perubahannya. Hudaifa menduga bahwa suaminya mungkin menjadi korban penyiksaan seksual.
Selain itu, Hudaifa mengaku pernah menanyakan kepada Al Baghdadi mengenai tindakan pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Menurutnya, Al Baghdadi berargumen bahwa tindakan-tindakan tersebut dapat dibenarkan dalam konteks hukum Islam, seperti membimbing orang-orang menuju pertobatan.
Lima tahun setelah kematian Al Baghdadi, Hudaifa kini ditahan di penjara Baghdad, tengah diselidiki atas dugaan keterlibatan dalam kejahatan terkait perbudakan seksual terhadap perempuan dan anak-anak yang diculik oleh kelompok ekstremis. Dalam konteks yang sama, Hamid Yazidi dan putrinya Soad, yang dilaporkan menjadi korban perdagangan manusia sebanyak tujuh kali, telah mengajukan tuntutan hukuman mati terhadap Hudaifa.