
BBM Rendah Sulfur Tersedia hingga 2028
admin
- 0
kfoodfair2015 – Jakarta, 18 Februari 2025 – Pemerintah Indonesia berencana menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) rendah sulfur hingga tahun 2028 sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi emisi dan mendukung kualitas udara yang lebih baik. Kebijakan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BBM rendah sulfur akan diterapkan secara bertahap dan diharapkan dapat tersedia secara nasional pada tahun 2028. Langkah ini merupakan bagian dari peta jalan judi casino online pemerintah untuk memperbaiki kualitas BBM yang beredar di Indonesia dan memenuhi standar Euro IV yang lebih ketat terhadap emisi sulfur.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menyatakan bahwa produksi BBM rendah sulfur akan dilakukan di berbagai kilang milik Pertamina yang telah ditingkatkan kapasitas dan teknologinya. “Kami telah mempersiapkan kilang-kilang di Cilacap, Dumai, Plaju, dan Balongan untuk memproduksi BBM rendah sulfur ini,” ujarnya.
Pemerintah juga menargetkan bahwa dengan diterapkannya BBM rendah sulfur, kualitas udara di kota-kota besar dapat meningkat secara signifikan. Ini diharapkan dapat mengurangi dampak kesehatan yang diakibatkan oleh polusi udara, seperti penyakit pernapasan.
Namun, transisi menuju BBM rendah sulfur bukan tanpa tantangan. Salah satunya adalah biaya produksi yang lebih tinggi, yang mungkin memerlukan subsidi dari pemerintah untuk menjaga harga jual tetap terjangkau bagi masyarakat. “Kami sedang mengkaji berbagai opsi untuk memastikan bahwa transisi ini berjalan lancar dan tidak membebani masyarakat,” tambah Tutuka.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat penggunaan BBM rendah sulfur dan pentingnya beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Dengan ketersediaan BBM rendah sulfur hingga 2028, Indonesia berharap dapat menunjukkan komitmennya dalam upaya global untuk menanggulangi perubahan iklim dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan bahan bakar fosil.