• 04/24/2024
kfoodfair2015.com

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Volatilitas Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS

kfoodfair2015.com – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja, mengidentifikasi peningkatan perjalanan internasional oleh warga Indonesia sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan nilai tukar rupiah dibandingkan dengan dolar Amerika Serikat. Kebutuhan akan mata uang asing untuk transaksi seperti pembelian tiket, akomodasi, dan belanja di luar negeri telah meningkatkan permintaan untuk USD.

Data Perjalanan Internasional Wisatawan Nasional

Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah perjalanan wisatawan nasional pada tahun 2023, dengan total mencapai 7,52 juta perjalanan, naik 112,26% dari tahun sebelumnya. Walaupun mengalami peningkatan yang besar, jumlah perjalanan ini masih belum kembali ke tingkat sebelum pandemi COVID-19 yang direkam pada tahun 2019.

Tujuan Wisata Utama Wisatawan Indonesia

Tujuan wisata utama bagi warga Indonesia adalah negara-negara ASEAN, dengan Malaysia sebagai destinasi paling populer, yang mencatatkan 27,98% dari total perjalanan wisatawan nasional pada tahun 2023. Negara-negara lain yang turut menjadi destinasi favorit termasuk Arab Saudi, Singapura, Kamboja, Timor Leste, Thailand, Jepang, Tiongkok, Australia, dan Korea Selatan.

Faktor Musiman dan Permintaan Sektor Riil

Jahja Setiaatmadja menambahkan bahwa faktor musiman dan peningkatan permintaan sektor riil juga mempengaruhi nilai tukar rupiah. Ia mencontohkan peningkatan impor bahan baku oleh pengusaha untuk mempersiapkan produksi menjelang Hari Raya Idul Fitri, yang meningkatkan kebutuhan akan dolar AS.

Dampak dari Pasar Modal

Lebih lanjut, Jahja menyebutkan penarikan modal oleh investor asing dan distribusi dividen di kuartal pertama tahun 2024 sebagai faktor lain yang menyebabkan pelemahan rupiah. Kegiatan ini menciptakan tekanan tambahan pada mata uang lokal karena menghasilkan permintaan yang lebih tinggi terhadap mata uang asing.

Fluktuasi Kurs Rupiah Sepanjang Tahun 2024

Kurs JISDOR Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah yang berfluktuasi di sepanjang tahun 2024, mulai dari Rp15.473/US$ di awal tahun, menurun ke Rp15.803 di akhir Januari, menguat sedikit di akhir Februari, dan akhirnya mencapai Rp 16.000 pada 16 April 2024, tepat setelah periode libur panjang Idul Fitri.

Kesimpulan yang diambil dari analisis Jahja Setiaatmadja adalah bahwa kenaikan jumlah perjalanan internasional oleh warga negara Indonesia, bersama dengan faktor musiman yang meningkatkan permintaan sektor riil dan dinamika pasar modal, menjadi faktor sentral yang menentukan nilai tukar rupiah. Dinamika ini menciptakan tekanan pada pasokan dan permintaan dolar Amerika Serikat di Indonesia, yang berujung pada perubahan nilai tukar rupiah.