
Laporan: 2024 Tahun Terburuk bagi Jurnalis Sejak 1990, Hampir 70% Dibunuh oleh Israel
admin
- 0
kfoodfair2015 – Tahun 2024 telah mencatatkan diri sebagai tahun paling mematikan bagi jurnalis dalam lebih dari tiga dekade terakhir. Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh organisasi non-pemerintah yang berfokus pada kebebasan pers, hampir 70% dari jurnalis yang terbunuh di seluruh dunia pada tahun tersebut adalah korban dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 2024, setidaknya 50 jurnalis kehilangan nyawanya dalam menjalankan tugas jurnalistik mereka. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 1990, ketika organisasi tersebut mulai mencatat kematian jurnalis secara sistematis. Dari jumlah tersebut, sekitar 35 jurnalis, atau hampir 70%, dibunuh dalam konflik yang melibatkan Israel.
Tahun 2024 diwarnai oleh eskalasi konflik di beberapa wilayah, terutama di Timur Tengah. Israel, yang terlibat dalam berbagai operasi militer, menjadi sorotan utama dalam laporan ini. Banyak jurnalis yang tewas saat meliput konflik di wilayah yang dikuasai atau terpengaruh oleh operasi militer Israel.
Beberapa kasus kematian jurnalis yang tercatat dalam laporan ini termasuk insiden di Gaza, di mana sejumlah jurnalis lokal dan internasional tewas akibat serangan udara dan tembakan senjata. Salah satu insiden yang paling mencolok adalah pembunuhan terhadap tim jurnalis yang sedang meliput pertempuran di sebuah desa di Gaza utara.
Laporan ini telah menimbulkan reaksi keras dari berbagai organisasi internasional dan LSM yang berfokus pada server jepang kebebasan pers. PBB, melalui badan-badan terkaitnya, telah menyatakan keprihatinan mendalam atas tingginya angka kematian jurnalis dan mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati hak-hak jurnalis sebagai warga sipil yang dilindungi.
Organisasi non-pemerintah yang merilis laporan ini juga menuntut adanya akuntabilitas dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kematian jurnalis. Mereka mendesak dilakukannya penyelidikan independen dan transparan terhadap setiap insiden yang menyebabkan kematian jurnalis, serta memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
Tingginya angka kematian jurnalis pada tahun 2024 telah menimbulkan dampak signifikan pada kebebasan pers di seluruh dunia. Banyak jurnalis yang kini merasa lebih rentan dan takut dalam menjalankan tugas mereka, terutama di wilayah-wilayah konflik. Hal ini berpotensi mengurangi akses informasi yang akurat dan independen bagi masyarakat global.
Organisasi non-pemerintah tersebut berharap bahwa laporan ini dapat menjadi pemicu bagi komunitas internasional untuk mengambil tindakan konkret dalam melindungi jurnalis dan memastikan kebebasan pers. Mereka juga menyerukan kepada semua negara untuk meratifikasi dan melaksanakan perjanjian internasional yang melindungi hak-hak jurnalis dalam situasi konflik.
Tahun 2024 telah menjadi tahun yang tragis bagi komunitas jurnalis di seluruh dunia. Dengan hampir 70% jurnalis yang tewas akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Israel, laporan ini mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan terhadap jurnalis dan kebebasan pers. Semoga langkah-langkah konkret dapat diambil untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.