• 05/15/2024
kfoodfair2015.com

Putin Melakukan Reshuffle Kabinet, Ekonom Sipil Jadi Menteri Pertahanan

kfoodfair2015.com – Setelah dilantik sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima, Vladimir Putin melakukan perombakan pemerintahan dengan cara yang unik.

Putin mencopot Sergei Shoigu dari posisinya sebagai menteri pertahanan dan menggantikannya dengan Andrei Belousov, seorang ekonom sipil yang memiliki latar belakang di pemerintahan Rusia. Belousov sebelumnya menjabat sebagai menteri pembangunan ekonomi dan wakil perdana menteri.

Penunjukan Belousov sebagai menteri pertahanan menimbulkan keheranan di kalangan militer, terutama karena belanja pertahanan yang melonjak dan persiapan Rusia untuk perang panjang di Ukraina.

Penunjukan seorang ekonom di Kementerian Pertahanan dipandang sebagai upaya untuk menyatukan kebutuhan pertahanan yang besar dengan pertumbuhan ekonomi Rusia, dengan fokus pada perang dan industri militer.

Analis di Institut untuk Studi Perang (ISW) menekankan bahwa perombakan tingkat tinggi ini menunjukkan langkah signifikan Putin untuk memobilisasi basis ekonomi dan industri pertahanan Rusia dalam mendukung perang di Ukraina dan mungkin menyiapkan konfrontasi dengan NATO.

ISW mencatat bahwa kurangnya pengalaman militer Belousov bukanlah hal yang aneh, mengingat Shoigu juga tidak memiliki latar belakang militer sebelum diangkat sebagai menteri pertahanan.

Kemungkinan besar Kremlin menginginkan Belousov untuk mengintegrasikan dan menyederhanakan industri pertahanan Rusia dengan kebijakan ekonomi dalam negeri yang lebih luas.

ISW menyatakan bahwa masa jabatan Belousov selama hampir satu dekade sebagai menteri ekonomi dan keterlibatannya dalam mengelola inovasi industri pertahanan dan proyek drone mempersiapkannya dengan baik untuk memimpin Kementerian Pertahanan Rusia.

Belousov dikenal sebagai teknokrat yang efektif dan memiliki hubungan positif dengan Putin, menurut sumber orang dalam.

Sementara itu, Shoigu akan menjadi sekretaris Dewan Keamanan Rusia, menggantikan Nikolai Patrushev, yang akan diberi peran berbeda. Shoigu, meskipun tidak memiliki latar belakang militer, telah menguji kredibilitasnya selama invasi Rusia ke Ukraina dan sering dianggap kurang memadai.